Walahhh.... koq judul nya cinta-cintaan nih ? emang ada hubungannya nih sama jualan ?
Eitss.... jangan salah , ada lho yang bisa kita pelajari dari yang apa yang saya sebut Jualan itu ibarat mengejar cinta?
Mengapa begitu? Begini, saya mencontohkan jualan itu ibarat seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang sedang mengejar pujaan hatinya. Kita semua pasti pernah merasakan hal itu bukan? (^_^) Bagaimana moment-moment menggelikan saat pedekate dengan pacar kita sekarang, bahkan ada yang sudah menjadi suami atau isterinya sekarang (^_^). Momen yang tak akan bisa dilupakan. Kalau diingat kembali pasti senyum-senyum nih yang baca (^_^) hayoo ngaku.. (^_^)
Lanjut, Saya mencontohkan sang pujaan hati itu sangat jual mahal. Boro-boro ngobrol, ketemu aja buang muka (T,T) huuuu....
Karena emang sudah jatuh hati, jadi apa pun dilakukan, apapun di korbankan, bahkan seperti di iklan-iklan di TV, selalu mantauin status FB/Twitter nya. Pujaan hatinya suka begini, dia berusaha untuk melakukannya, pujaan hatinya suka begitu, dia juga berusaha untuk melakukannya. Pokoknya seluruh waktu, tenaga bahkan biaya juga dihabiskan untuk sang pujaan hati. Urat malu nya juga sudah seperti tidak ada lagi. Mati rasa. Yang penting bisa menyenangkan hati pujaan nya, apa pun akan dilakukan.
Dan karena sang pujaan hati itu manusia yang mempunyai perasaan, kebanyakan dari pengalaman saya dan orang-orang disekitar saya, hatinya luluh juga karena melihat pengorbanan yang sudah dilakukan. Akhirnya mau menerimanya sebagai pacar. Happy ending deh (^_^)
Gak-gak, ceritanya ga sampai disitu saja, karena yang ingin saya ceritakan bukan hal itu (^_^)
Kembali ke topik, begitu juga kita yang baru mulai jualan. Calon pembeli itu ibarat pujaan hati. Orang yang kita damba-damba kan untuk membeli produk/jasa kita. Jadi seperti halnya pedekate, apapun akan kita korbankan untuk medapatkannya bukan? Dengan segala cara daya upaya kita lakukan (cara yang halal pastinya). Jangan pernah menyerah. Walaupun belum ada yang membeli produk/jasa Anda. Karena seperti yang saya contohkan di atas, sang pujaan hati yang jual mahal itu boro-boro ngobrol, ketemu saja buang muka. Begitu juga dengan calon pembeli, boro-boro tanya barang kita, melihat saja tidak.
Tapi kita jangan menyerah sampai disitu saja. Karena mereka butuh pembuktian. Pembuktian seperti apa? Ya, beri mereka sentuhan sedikit mengenai produk/jasa Anda. Biarkan mereka merasakannya terlebih dahulu sampai mereka benar-benar tahu, oh toko A jualan itu ya, baru tahu saya.
Maksudnya apa memberi mereka rasa? Contohnya, ada yang tertarik dengan barang Anda, tapi karena harga atau mungkin ada hal yang membuat dia ragu untuk membelinya, sebaiknya Anda usahakan sebisa mungkin untuk memenuhinya. Jangan biarkan mereka pergi, apalagi membeli barang yang sama di toko sebelah. Jangan sampai itu terjadi. Karena jika memang sang pembeli puas dengan produk/jasa Anda, saya yakin pembeli itu pasti akan datang lagi untuk belanja. Dan bahkan pembeli tersebut akan merekomendasikan kepada teman-temannya mengenai produk/jasa yang Anda jual.
Begitulah kira-kira tulisan saya kali ini, sekali lagi saya tekankan, jangan pernah menyerah dan putus asa. Korbankan apa yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan pujaan hati Anda (calon pembeli). Saya yakin dengan usaha yang tak kenal menyerah, hati sang pujaan hati (calon pembeli) akan luluh bila Anda membuktikan bahwa produk/jasa Anda layak untuk dibeli.
Saya sangat senang bila teman-teman mau berbagi bersama saya disini. Karena kita masih sama-sama belajar.
sumber
1 komentar:
PAke Hukum rata2 juga ya bi,,,,
masa dari 20 orang ga ada yang bilang iya....
hehehehe
sukses bi,,,,
Posting Komentar